Karl
Marx dikenal sebagai seorang filsuf, pemikir, yang mendambakan sebuah
masyarakat sosialis. Sebuah tatanan masyarakat yang tanpa kelas. Pemikirannya,
Marxisme, merupakan landasan dari pergerakan revolusi buruh hingga saat ini,
dan pondasi dari komunisme. Komunisme sendiri, menurut Franz Magnis, merupakan
salah satu kekuatan politik dan ideologis paling dahsyat di dunia di sebagian
besar abad dua puluh.[1]
Selain itu, saat ini, marxisme juga merangsang perkembangan bidang ilmu lain:
filsafat kritis, politik, sosial, ekonomi, dan budaya.[2]
Maka, mempelajari dan mencari intisari dari pemikiran Marx, yang sedemikian
berdampak luar biasa bagi dunia abad dua puluh, merupakan sebuah keharusan,
setidaknya bagi penulis.
Senin, 25 Maret 2013
Urgensi Mentoring
Mengidolakan seorang
atau beberapa orang adalah hal yang wajar. Terkadang, baik atau bahkan sangat
baik, jika kita mengidolakan orang-orang yang baik, tentunya. Idola-idola kita
terkadang mampu memotivasi kita dengan caranya sendiri, caranya masing-masing.
Mereka terkadang mampu membangkitkan semangat kita, cukup dengan hanya kita
membaca tulisannya. Mereka terkadang membangkitkan motivasi kita, ketika kita
mampu bercakap dengannya. Setidaknya hal inilah terjadi pada diri penulis.
Senin, 04 Maret 2013
Politik, Mana Harus Didahulukan: Rakyat atau Parpol?
Telah sama-sama kita
ketahui, percaturan perpolitikan nasional di Indonesia, harus dilaksanakan lima
tahun sekali. Hal ini sebagaimana tercantum dalam undang-undang RI nomor 3
tahun 1999 tentang pemilihan umum. Yang menandakan, berarti, 2014 nanti adalah
waktunya, jika pemilu sebelumnya dilakukan di tahun 2009. Dan tahun 2013, tentu menjadi fase krusial, bisa juga disebut
sebagai tahun pergolakan politik. Terlebih bagi mereka yang menganut faham
bahwa politik hanya menyoal rebut dan pertahankan kekuasaan.
Langganan:
Postingan (Atom)