Tentang langkah itu…
Semua tentang mimpi,
tentang sesuatu yang ingin dicapai, dan tentang langkah pencapaiannya. Gua
yakin, semua orang telah bersepakat bahwa mimpi harus diusahakan untuk
direalisasikan, bahkan dengan berbagai pengorbanan, harta maupun jiwa. Hal
itupun yang ingin gua lakukan. Mengejar mimpi orang bilang.
Ketika orang bertanya,
apa mimpi lu? Maka hal yang pertama terpikir adalah: gua ingin jadi pengusaha.
Kerja untuk diri sendiri, dan banyak mempekerjakan orang lain. Dari sebagian hasil
usaha, gua inginnya membangun ‘peradaban’ melalui lembaga sosial yang bersih,
yang salamah, lahir maupun batin. Pikiran kedua yang terlintas, gua ingin jadi
pengembara. Mengembara menuju pelosok-pelosok Indonesia, bahkan dunia. Ingin
tahu banyak hal tentang kehidupan, tentang ribuan pemikiran, tentang
penderitan, atau hal-hal berbau kesenangan. Lantas menuliskan hasilnya,
paragraph demi paraghrap, dan semoga menjadi paragraph-paragraph hikmah yang
menggugah hati-hati pembacanya. Pikiran yang ketiga: gua ingin bergelut
dikancah penentuan kebijaksanaan publik. Jadi bagian daripada orang-orang aneh,
yang rela menggadaikan waktunya demi banyak orang. Jadi bagian dari pemenangan
satu golongan, jadi bagian dari kemenangan yang sebenarnya telah dipastikan.
Dan hal terakhir yang terpikir adalah: gua ingin jadi guru. Jadi pahlawan tanpa
tanda jasa orang bilang. Jadi bagian dari pendidik penerus generasi bangsa,
jadi inspirator, jadi motivator. Bagaimanapun, menurut gua, mimpi untuk menjadi
guru atau pendidik adalah mimpi yang sangat mulia. Tentu bukan sekedar guru,
tapi mereka yang memang melakukan transfer
value sekaligus, dari hanya melakukan transfer
knowledge.
Tapi….
Untuk jadi pengusaha
bukan hanya modal yang kita butuhkan, melainkan relasi, kemampuan, kepercayaan harus
pula kita punya. Sedangkan, kesemuanya belum gua punya saat ini. Terlebih
kepercayaan diri sendiri belum ada, pun kepercayaan dari orang-orang terdekat,
karena kami tidak terlahir dengan mental pengusaha. Maka, perlu banyak waktu
untuk ini semua.
Untuk jadi seorang
pengembara atau petualang pun butuh banyak modal, butuh kekuatan mental yang
harus disiapkan. Mental sih ada, tapi modal? Nampaknya belum terpikirkan dapat
dari mana dan bagaimana cara memanfaatkannya dengan baik agar perjalanan tidak
sia-sia.
Nah, yang selanjutnya
adalah mimpi yang paling bisa untuk direalisasikan. Atau setidaknya diusahakan
untuk direalisasikan.
Bukannya….
Bukannya dengan
keberadaan lu di tempat sekarang kesemuanya juga bisa lu realisasikan? Memang
bisa kawan, tapi gua ingin sesuatu yang bernilai lebih. Yang benar-benar,
setidaknya menurut gua, merupakan usaha gua yang paling maksimal untuk
merealisasikan mimpi-mimpi gua, sebelum akhirnya gua bertawakal, kalo saja
memang harus tetap di tempat ini.
Ampuni
hamba-Mu ini Ya Allah, yang senantiasa tak puas dengan pencapaian yang ada.
Yang senantiasa ingin merasakan hal lain, daripada sekadar hal yang telah
diberikan…..
Kabulkanlah
do’a-do’a hamba-Mu ini Ya Allah, terutama tentang perihal mimpi, jadikanlah
mimpi-mimpi itu baik dihadapan-Mu, mimpi yang mengantarkan hamba-Mu ini menuju
keridhaan-Mu….