Sabtu, 04 April 2015

Apakah Kamu Khawatir dengan Masa Depan?



Apakah Kamu khawatir dengan masa depan?

Jika ditanya dengan pertanyaan yang demikian, berbeda dengan zaman dahulu, sekarang saya probably akan menjawab Ya.

Dalam bayangan saya, dunia selepas kuliah adalah dunia yang sangat keras, dengan persaingan yang sangat ganas. Belajar dari pengalaman senior, mereka yang kurang mempersiapkan diri terlihat seperti kehilangan arah.

Kekhawatiran saya adalah terkait dengan hal tersebut. Saya, menilai diri saya sendiri, sepertinya belum mulai mempersiapkan apapun. Alasannya mudah, karena saya belum terbayang apa yang harus  saya persiapkan. Akar masalahnya, mungkin karena saya belum mengetahui betul apa keinginan saya.

Selain itu, saya merasa tidak mempunyai satu skill khusus yang benar-benar saya kuasai dan bisa dibanggakan. 

Menulis, tulisan saya rasanya belum juga baik. Pengalaman saya di dunia kepenulisan juga minim, dalam arti, belum banyak prestasi bisa saya raih, pelatihan jurnalistik sama sekali belum pernah saya ikuti. Tulisan ilmiah, sebatas tugas kuliah, itu pun saya rasa kurang baik. Pun saya senang membaca novel, menulis kreatif sama sekali saya tidak bisa.

Berbicara, bicara saya terbata-bata. Saya juga tipikal orang yang grogian dan nervous jika berbicara di depan umum. Kelemahan yang lain, saya selalu perlu memgonsepkan dulu apa yang ingin saya sampaikan melalui bagan atau tulisan. Pun setelah melakukan itu, saya masih juga kesulitan dalam menyampaikan. Pesan yang ingin saya sampaikan malah jadi tidak tersampaikan, apalagi mempengaruhi orang lain.

Pengalaman, pengalaman terlibat di organisasi atau memimpin orang belum juga berbuah banyak bagi saya. Berbagai hal atau masalah yang pernah saya hadapi, rasanya belum menjadi hikmah yang kemudian mengubah saya menjadi lebih baik. Saya tetap menjadi saya yang lama: sering melewatkan banyak waktu luang dengan sia-sia, kurang bertanggung jawab, motivasi diri masih kurang, dan manajemen waktu yang buruk. Pengalaman lain, misalkan di bidang akademis – kompetisi atau kerja profesional rasanya juga belum puna. Beberapa kali mencoba dan belum berhasil.

Networking, saya juga tipikal orang yang jika kenal orang baru kemudian lupa. Saya bukan tipikal orang yang mampu membangun networking. Saya tipikal orang yang nyaman dan menganggap cukup berteman dan berelasi dengan teman-teman saya saat ini. Padahal, kita sebaya, masalah yang dihadapi juga sama, dan masih sama-sama belum menjadi siapa-siapa. Lingkaran pertemanan saya saat ini nyaris tidak menawarkan akselerasi.

Bagaimana kemudian?

Saya sepertinya tahu jawaban dari masing-masing permasalah. Namun entahlah, implementasinya masih belum juga serius saya lakukan. Entah apalagi lagi yang saya butuhkan, selain kekhawatiran?

...............

Teman, bagaimana dengan kamu, apakah juga khawatir dengan masa depanmu? Apakah juga dengan permasalahan yang sama? Bagaimana kamu mengatasinya?

Oya, teman, jika sejauh ini kamu belum memiliki rencana yang jelas dan kamu yakini, segeralah perjelas rencanamu dan yakinlah akan itu. Berikutnya, segeralah kenali potensi juga passion-mu dan berfokuslah untuk mempersiapkan diri agar semua rencanamu dapat terwujud. Selanjutnya, kuasailah skill tertentu, hingga ke taraf yang membanggakan, suatu saat ini akan berguna bagimu. Bergaulah dengan banyak orang. Pergi dan terlibatlah dalam banyak hal. Tentu, lakukanlah semuanya dengan seantusias mungkin.

Tulisan ini merupakan renungan untuk diri pribadi, di tulis dan di post untuk menjadi pengingat di kemudian hari, dan agar ada yang membaca dan semoga dapat memberi pembelajaran bagi teman-teman.
Semoga bermanfaat.


Faiz Fadhlih Muhammad
Yang Sedang Kehilangan Arah
(Dramatis. Agak Lebay)

1 komentar:

  1. aasalamualaykum, hai kang faiz, Salam kenal, saya lihat link ini dari twitter hehe. sangat menginspirasi sekali tulisan"nya :) Dan ternyata senang menulis juga. mungkin satu yang tidak Ada, laman untuk mengikuti atau sekedar mengomentari hihi. maaf kalau Tiba" langsung komentar. Salam, semoga mau menengok blog sebelah juga :)

    BalasHapus