Sabtu, 14 April 2012

Surat Cinta untuk Indonesia

Surat Cinta Untuk Indonesia
ditulis pada July, 2011
Indonesia tak lama aku mengenalmu, tak lebih dari 17 tahun. Namun, biarkanlah aku menulis sesuatu tentang dirimu.
Indonesia, alammu begitu memesona, begitulah yang diceritakan berbagai buku bacaan, walaupun kata orang sedikit demi sedikit pesona alammu kian memudar.
Indonesia,  bangsamu sangatlah ramah, setidaknya menurut turis asing yang sekali atau dua kali mengunjungimu, walaupun sering kali terdengar  umpatan, cacian, dan makian di pinggiran jalan kota-kotamu, bahkan di dalam gedung wakil rakyatmu.
Indonesia, kau adalah bangsa yang kaya, terbukti dari banyaknya proyek eksploitasi, walaupun tak jarang ditemukan beberapa pengemis di setiap perempatan jalan.
Indonesia, kau adalah negeri agraris dengan ratusan hektare lahan pertanian, walaupun setiap tahun elitemu repot mengurusi permintaan impor beras.
Indonesia oh Indonesia, kau negeri seribu ‘pesona’. Kau negeri seribu pujian. Namun, apalah arti suatu pujian apabila tak sesuai kenyataan.

Indonesia, ini untuk para pemimpinmu!
Wahai para bapak berdasi, kami tak pernah mengharapkan apapun dari kalian, hanya realisasi dari janji-janji kalian.
Wahai para bapak berdasi, yang melenggok anggun, tak perlulah kalian saling mencaci membela kami jikalau sebenarnya itu hanyalah kamuflase untuk menutupi borok kalian.
Wahai para pemimpin kami, berlakulah anggun, berkatalah anggun, berbuatlah anggun, berfikirlah anggun, janganlah anggun hanya ketika kalian meminta simpati kami.
Wahai para pemimpin kami, kami percaya kalian, kami percaya tingkah laku kalian, janganlah lukai kepercayaan kami dengan segenap kolusi dan korupsi.
Wahai para pemimpin kami, cukuplah, bertaubatlah, sadarlah, dan marilah kita bawa bangsa ini menuju apa yang telah mereka, para sesepuh, telah cita-citakan……

Indonesia ini untuk rakyatmu!
Wahai segenap bangsa Indonesia, mari kita bekerja jangan hanya bicara, mari bergerak jangan hanya menggertak…..
Wahai segenap bangsa Indonesia, sadarlah cacian terhadap para pemimpinmu tak kan pernah merubah apapun, cukuplah, sudahilah……..
Wahai segenap bangsa Indonesia, janganlah kalian mencari alasan dan mengambinghitamkan pemimpin kalian, tak ada gunanya, mari bertindak dan tak saling menyalahkan…
Wahai segenap bangsa Indonesia, bangunlah, bangunlah dari tidur panjang kalian, dan sadarlah bangsa ini tak kan pernah sejahtera tanpa persatuan, mari bersatu, dan tanggalkan segala ego kalian dan kelompok kalian….

Seiring berakhirnya surat ini, mari kita akhiri buku lama bangsa ini, mari kita buka lembaran baru, lembaran kembangkitan, menuju cita-cita kita semua…….

Dengan segenap rasa cinta,
Rakyatmu,
Faiz Fadhlih Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar