Jumat, 23 Desember 2011

UI on my mind...

sebuah perjalanan amat panjang untuk bisa masuk di salah satu kampus idaman ini, kampus dengan almamater kuning menyala menyalak mata. sikut menyikut dengan ribuan orang lainnya. aku tahu ini tak hanya masalah menang secara nilai, bisa jadi ini adalah sebuah keberuntungan. beruntung Allah mengabulkan setiap doa hambaNya ini ucapkan untuk berdiri di sini, untuk mengenakan almamater kuning itu, belajar banyak hal dari banyak karakter orang di sini. luar biasa!!

ya sangat luar biasa!! banyak pelajaran yang bisa diambil di sini, dari hari ke hari selalu saja ada cerita-cerita yang menginspirasi, memotivasi, baik dalam bentuk ucapan secara langsung maupun melalui tulisan-tulisan yang mereka, para inspirator, tulis. tulisan-tulisan tentang pengalaman mereka, maupun tulisan-tulisan lepas mereka.

teringat sebuah kutipan:
" apa yang kamu lihat, apa yang kamu dengar, dan apa yang kamu rasakan; semua itu merupakan bentuk dari pelajaran."
ya itu benar. karena sejatinya pelajaran bukan hanya yang kita dapat di ruang kelas tetapi yang di luar kelas merupakan pelajaran yang terkadang lebih bermakna, lebih berarti. misal cerita mengenai kesulitan seseorang yang mengajarkan agar kita mudah bersyukur. cerita mengenai pengalaman seseorang tentang suatu pencapain yang membuat kita sadar siapa kita sebenarnya. ataupun cerita-cerita lainnya....

banyak statement-statement prasangka yang dilayangkan terhadap kampus ini yang berkaitan dengan letaknya di pinggiran kota megapolitan Jakarta, statement-stament buruk tentang pergaulan anak-anaknya. statement yang menyatakan suatu ketakutan yang berlebihan jikalau Jakarta akan merubah kita menjadi pribadi yang lebih buruk. dan statement itu terbukti salah!! mengapa karena kini gw sadar akan sesuatu, bahwa masalah pergaulan, masalah akhlak dan kelakuan, itu sejatinya bukan masalah di mana kita berada, melainkan masalah di mana kita memposisikan diri dan bagaimana. di sini, di kampus ini, jika ditanya berapa banyak orang yang berusaha untuk menghafal alquran? maka jawabannya adalah banyak, lebih dari sepuluh, lebih dari seratus, bahkan mungkin lebih dari seribu. di sini, di kampus ini, jika ditanya berapa banyak orang yang senang membaca buku-buku keagamaan? maka lagi-lagi jawabannya adalah banyak. namun, memang pun ketika ditanya tentang berapa orang yang berkelakuan kurang baik? maka jawabannya pun sama yaitu banyak, namun saya yakin tidak lebih banyak daripada mereka yang mengejar kebaikan....

lagi-lagi ini masalah bagaimana kita memposisikan diri......

atau ada lagi mengenai kehidupan jakarta yang mahal, biaya kuliah yang mahal. itu pun salah besar! kenapa? karena UI sudah cukup adil dalam pembagian besarnya biaya kuliah. memang benar UI menetapkan angka yang luar biasa besar, tapi itu merupakan angka termahal, dan itu pun merupakan sebuah peluang untuk orang yang sedikit berlebih untuk beramal. jika ditanya mahasiswa UI mengenai berapa uang yang ia keluarkan? maka akan hadir jawaban yang bervariasi. banyak memang yang menjawab bahwa bayarannya full alias sesuai yang tercantum, tapi itu karena mereka memang mampu, tapi yakinlah lebih banyak lagi orang yang akan mejawab bahwa bayaran yang ia keluarkan kurang dari itu, bahkan ada yang mengeluarkan uang dua ratus ribu rupiah untuk uang pangkal dan semerannya, bahkan ada yang gratis sama sekali, dan semua mendapatkan perlakuan yang sam secara akademis, mendapatkan ruangan yang nyaman, guru-guru yang sama tanpa pernah dibeda-bedakan. atau masalah biaya untuk makan? ah, itu lagi-lagi masalah bagaimana seseorang memposisikan dirinya......... gw sendiri pernah makan dengan bermodalkan uang 4000 rupiah dan kenyam, ditambah dengan minum sepuasnya......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar